Apa Itu Induksi? Dan Kapan Serta Bagaimana Induksi Itu Dilakukan? Cari Tahu Yuk Bunda!

Hamil
merupakan masa dimana yang paling dinanti-nantikan oleh setiap kaum hawa di
dunia ini. Banyak cara dilakukan agar kaum hawa bisa merasakan moment hamil,
namun ada juga yang terlihat pasrah dengan menerima takdir tuhan. Untuk yang
sudah merasakan hamil, tidak lepas pastinya dari momen melahirkan. Momen dimana
Bunda harus berjuang antara melahirkan si Kecil dan menahan rasa sakit yang
luar biasa. Pada saat melahirkan ini tidak sedikit dari Bunda yang akan
merasakan induksi
saat proses ini. Apakah Bunda tahu apa itu induksi dan kapan serta bagaimana
proses tersebut dilaksanakan?
Apa
itu Induksi?
Induksi merupakan salah satu proses
stimulasi yang dilakukan untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi
alami terjadi, yang bertujuan untuk mempercepat proses persalinan. Dan prosedur
ini tidak boleh dilaksanakan dengan sembarangan, karena mengandung lebih banyak
risiko dibandingkan persalinan normal. Oleh sebab itu sebelum Bunda mengambil
keputusan untuk induksi ada baiknya untuk mendapatkan informasi selengkap
mungkin mengenai alasan, prosedur, dan risiko yang mungkin dihadapi.
Bagaimana
induksi dilakukan?
Ada
berbagai cara untuk melaksanakan induksi persalinan, diantarnya seperti
pemberian obat atau metode lainnya. Dan bagaimana cara induksi persalinan
dilakukan itu semua tergantung dari kesiapan tubuh ibu untuk melahirkan. Ada
bermacam kondisi tubuh Bunda belum siap untuk melahirkan diantaranya kondisi
leher rahim belum mulai melunak, menipis, atau membuka, artinya. Beberapa
metode yang digunakan untuk menyiapkan leher rahim dan untuk induksi persalinan
adalah:
  1. Menggunakan
    Prostaglandin
  2. Menggunakan
    kateter Foley
  3. Mengusap
    selaput leher rahim Bunda
  4. Pemecahan
    kantung ketuban (Amniotomi)
  5. Menggunakan
    Oksitosin
Dan kapan induksi dapat dilakukan?
Proses
induksi persalinan ini dapat dilakukan pada saat kondisi bayi lebih berisiko
untuk tetap berada di dalam rahim, menurut American College of Obstetricians
and Gynecologists (ACOG). Seharusnya induksi tidak perlu dilakukan selama Bunda
masih tetap sehat. Namun ada beberapa faktor yang menentukan induksi tetap
harus dilakukan atau tidak, diantaranya adalah:
       
Kesehatan
Bunda sendiri
       
Kesehatan
janin dalam kandungan
       
Usia
kehamilan dan ukuran si Kecil
       
Posisi
si Kecil dalam rahim
       
Dan
kondisi leher rahim
Adapun
beberapa kondisi yang membuat induksi persalinan harus dilakukan adalah:
       Usia
kehamilan Bunda yang melebihi tanggal seharusnya sudah hampir 2 minggu dan
tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Usia kehamilan yang lebih
dari 42 minggu akan sangat berisiko pada Bunda, salah satunya adalah kematian
si Kecil.
   Bunda
tidak mengalami kontraksi meskipun sudah pecah ketuban. Dan induksi diperlukan
untuk mengurangi risiko infeksi pada rahim atau bayi. Meski demikian dokter
tetap harus melihat usia kehamilan dan bayi Bunda apakah sudah siap dilahirkan
atau belum. Jika bayi sangat prematur, maka dokter kemungkinan tidak akan melakukan
induksi persalinan.
       
Bunda
mengalami infeksi pada rahim atau chorioamnionitis
       
Bayi
dalam kandungan Bunda sudah berhenti tumbuh atau tidak berkembang
       
Air
ketuban yang sedikit volumenya (oligohidramnion)
       
Kondisi
plasenta yang mulai memburuk dan tidak bagus untuk janin
       
Bunda
mengalami abrupsio plasenta
       
Bunda
memiliki riwayat kematian pada janin pada kehamilan sebelumnya
       
Dan
yang teakhir Bunda mempunyai kondisi medis yang berisiko diri sendiri ataupun
si Kecil, seperti hipertensi, preeklampsia, atau diabetes
gestasional.
Untuk
mengantisipasi adanya tindakan induksi
ini, sangat disarankan untuk Bunda selalu mengecek kondisi kehamilan setiap
bulannya. Dan selalu pastikan kondisi, tumbuh 
kembang, dan kemajuan apa saja yang sudah dialami oleh si Kecil yang
berada dalam janin Bunda. Apabila memang proses induksi tetap harus
dilaksanakan, ada baiknya Bunda perhatikan lagi ulasan di atas. Karena apapun
yang terjadi tetap anak adalah segalanya.