Vaksin Virus Corona, Solusi Konkret Atasi Covid-19

Sebagai upaya menekan penularan dan penyebaran virus Corona atau Covid-19, pemerintah memberlakukan peraturan tegas protokol kesehatan yang disebut 3M. Protokol kesehatan yang dimaksud ialah gaya hidup baru yang memaksa orang agar selalu mengenakan masker, rutin mencuci tangan, dan selalu mengupayakan menjaga jarak aman.

Kendati demikian, protokol kesehatan yang ditegaskan nampaknya masih kurang efektif untuk menekan lonjakan penularan virus Corona. Baik itu disebabkan karena banyak yang mengabaikan protolol, tidak mengenakannya secara maksimal, atau memang ketidakefektifan protokol.

Sejak kemunculan pertamanya di Cina, virus corona hingga kini sudah menyebar ke banyak negara. Tak terkecuali di Indonesia. Virus corona ini menyebabkan ratusan ribu orang kehilangan nyawa. Virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan Cina. Kasus kematian di dunia mencapai jutaan orang. Itu membuktikan virus ini bisa membahayakan bagi yang terjangkit. Nah berikut ini fakta-fakta yang menjadi alasan virus corona sangat berbahaya.

 1. Virus Corona bisa menipu tubuh

Virus corona pada awal infeksinya bisa menipu tubuh penderitanya. Gejala yang ditimbulkan biasanya nampak biasa saja. Padahal virus corona ini telah menyebar ke paru-paru dan juga saluran pernapasan yang lain. Nah ketika virus sudah benar-benar menguasai tubuh, maka sel-sel yang ada di dalam tubuh akan melepaskan interferon. Interferon ini merupakan sinyal peringatan untuk disampaikan ke seluruh tubuh dan sistem kekebalan pada tubuh.

 2. Penularan virus yang begitu cepat

Mutasi virus corona di dalam tubuh setidaknya membutuhkan waktu satu minggu sebelum virus berkembang di dalam tubuh. Penularannya antar orang juga bisa ditularkan dengan sangat mudah. Infeksi oleh virus ini tidak peduli bagaimana kondisi tubuh orang yang terinfeksinya.

 3. Virus corona tergolong jenis virus yang baru

Virus COVID-19 ini memang memiliki kemiripan yang hampir sama dengan beberapa strain virus yang lain. Gejala yang disebabkan oleh virus COVID-19 ini memiliki kemiripan seperti flu biasa. Tubuh pasien yang terinfeksi corona akan menghasilkan sekumpulan sel-T. Sel-sel ni nanti akan berfungsi sebagai komponen inti sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu sel imunitas menjadi kurang beragam. Sehingga menyebabkan tubuh sulit bertahan dalam melawan virus COVID-19 ini.

Dengan adanya wabah virus corona ini, para ilmuwan berlomba-lomba menciptakan dan mengembangkan vaksin virus corona. Pengembangan vaksin sudah dilakukan semenjak ilmuwan Cina berbagi urutan genetik virus melalui database publik secara online.

Pemerintah tak ada henti-hentinya melakukan berbagai cara menekan laju pertumbuhan COVID-19 di Indonesia. Tak hanya anjuran menerapkan protokol kesehatan. Namun juga komitmen dalam pemberian vaksin kepada masyarakat terus digencarkan. Hal itu terbukti dengan membeli vaksin kepada Perusahaan biofarmasi asal Negera Cina.

Pemerintah Indonesia rencananya akan memberikan vaksin dalam skema yang dibagi menjadi dua, pertama merupakan vaksin program pemerintah dan kedua vaksin mandiri. Total sasaran masyarakat yang mendapatkan vaksin sebanyak 107 juta orang. Dengan total dosis vaksin 250 juta dosis. Program gratis diberlakukan bagi 32 juta penduduk Indonesia. Sedangkan untuk vaksin yang dilakukan secara mandiri diberikan kepada 75 juta penduduk.

Butuh waktu hingga vaksin corona berhasil melewati rangkaian uji coba klinis. Sambil menunggu vaksin didistribusikan, penting sekali melindungi diri. Selalu menjaga daya tahan tubuh agar resiko yang dialami ketika terpapar virus tidak besar.

Mengenakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan dengan benar, dan menghindari bepergian ke negara yang terjangkit virus. Untuk memudahkan menjaga kesehatan, anda bisa mengakses Halodoc untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan. Tak hanya itu Halodoc juga bisa dimanfaatkan untuk chat dan konsultasi dengan dokter umum maupun dokter spesialis. Anda juga bisa membeli obat-obatan dan masker melalui aplikasi Halodoc.