Amankah Memberikan Air Putih Untuk Anak Bayi?



Istilah
“untuk anak jangan coba-coba” memang benar adanya. Mulai dari hal kecil seperti
pemilihan diaper, diaper cream bayi, peralatan mandi dan cara memandikan bayi,
tahukah anda bahwa memberikan air putih pada bayi ternyata tidak dianjurkan
karena beresiko bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi.

Setiap anak mengalami tingkat tumbuh kembang yang berbeda
satu sama lain. Oleh karena itu, pemberian MPASI harus disesuaikan dengan
tahapan pertumbuhan anak. Anda sebagai orang tua juga perlu memperhatikan
berbagai hal, termasuk hal-hal kecil seperti sabun botol susu bayi yang harus
menggunakan pencuci foodgrade. Selain itu ada hal lain yang sepertinya masih
kurang dimengerti oleh para orang tua, yaitu pemberian air putih untuk anak
dibawah satu tahun. Sebenarnya kandungan dalam ASI sudah terdapat sekitar 88%
air, sehingga kalapun orang tua tetap memberi air putih sebiknya hanya seteguk
atau dalam beberapa sendok saja.

Menurut American Dietetic Association (ADA) dan American
Academy of Pediatrics (AAP), ASI dan susu formula bayi biasanya tak perlu air
tambahan. Telah diperkirakan bahwa bayi membutuhkan 1,5 mL air atau kkal energi
yang dikeluarkan untuk konsumsi yang cukup; ini rasio air-to-energi sesuai
dengan yang ditemukan dalam ASI dan susu formula umum. AAP menyarankan air yang
dapat ditawarkan untuk botol-makan bayi yang lebih tua dari 6 bulan, tetapi
mereka mungkin lebih memilih untuk mendapatkan cairan ekstra dari menyusui
lebih sering.

Ternyata pemberian air putih bisa berdampak tidak baik pada
bayi mulai hal yang ringan sampai yang berat, Pada kasus yang ringan, pemberian
air putih seringkali membuat bayi minum susu ASI atau formula menjadi berkurang
dan berdampak gangguan kenaikkan berat badan. Karena, air putih rasanya lebih
segar dan enak bagi bayi sehingga bayi memilih air putih dan bila banyak akan
mengurangi jumlah susu. Kebanyakan air pada bayi juga dapat mengakibatkan
intoksikasi air atau keracunan air yang dapat berakibat kejang atau koma.