10 Langkah Jaga Kesehatan Sama sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW

 

Langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW sudah seharusnya jadi dasar yang dituruti oleh umat Islam dimana saja dianya ada. Ingat, langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW ini tak terbatas oleh beragam hal, baik itu budaya yang berada di setiap wilayah atau letak dari wilayah tersebut.

Beragam hal yang mengulas tata langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW ini, sebetulnya sudah diterangkan pada beragam ayat di Al-Quran dan Hadist. Bahkan juga ada cara-cara mempertahankan kesehatan sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW itu yang telah terhitung ke sunnah, yang pasti baik sekali bila dilaksanakan.

Memang, Islam selalu mengajari dan akan bawa beberapa penganutnya ke jalan yang benar dan baik. Bahkan juga untuk permasalahan pola hidup dalam Islam juga atur hal itu. dimulai dari langkah makan, langkah tidur, dan beragam hal yang lain. Pasti semua hanya untuk terjaganya kesehatan dari umat Islam tersebut dan terbebas dari beragam musibah.

Hal itu memperlihatkan jika agama Islam memang jadi agama yang rahmatan lil alamin di mana agama Islam bawa banyak maslahat ataau faedah untuk manusia. Dan dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT, pasti benar-benar menolong manusia dalam memperoleh hal yang terbaik untuk hidupnya.

Saat ini, pola hidup sehat seolah jadi hal yang tidak begitu jadi perhatian. Bahkan juga sebagian besar sumber penyakit sebetulnya datang dari pola hidup yang kurang sehat itu. Seperti penyakit stroke misalnya, yang dapat muncul karena ada penyumbatan pada pembuluh darah akibatnya karena menyanggaknya lemak yang kebanyakan dimakan setiap hari.

Walau sebenarnya, salah satunya langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW dengan tidak konsumsi beragam tipe makanan berlebihan. Nah, lantas bagaimanakah langkah mempertahankan kesehatan yang sama sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW

1. Tidak Makan Terlalu berlebih

Sempat disentil pada awal barusan, jika sebaiknya tidak terlalu berlebih dalam konsumsi makanan. Bukan tanpa argumen tentu saja Nabi Muhammad SAW mengajari hal itu. Jika makan dengan terlalu berlebih, dicemaskan akan memunculkan beragam rugi, seperti makanan yang malah tidak habis sampai alami muntah dan mual karena terlalu kenyang.

Dari Aisyah RA, “Dulu Rasulullah tak pernah mengenyangkan perutnya dengan 2 tipe makanan. Saat telah kenyang dengan roti, beliau tidak makan kurma, dan saat telah kenyang dengan kurma, beliau tidak makan roti.”

2. Stop Makan Saat sebelum Kenyang

Salah satunya langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai bimbingan Nabi Muhammad SAW dengan stop makan saat sebelum kenyang. Ini rupanya sebagai langkah yang cukup baik untuk menghindar dari beragam penyakit yang dapat muncul.

Disaksikan dari segi klinis, stop makan saat sebelum kenyang bisa menahan beragam permasalahan pencernaan yang dapat benar-benar bikin rugi badan tentu saja.

Menurut hadist kisah Bukhari Muslim diterangkan jika, “Kami ialah golongan yang tidak makan saat sebelum lapar apabila kami makan tak pernah terlalu kenyang.” Hadits itu dhaif, tetapi artinya betul.

3. Mengatur Jatah Makan

Nabi Muhammad SAW memberikan contoh yang bagus nengenai bagaimana jatah makanan yang bagus untuk dimakan. Kaum muslim dianjurkan untuk jaga makanan yang masuk dengan atur jatah makanan, minuman, dan udara supaya imbang. Karena, keadaan perut yang terlampau sarat dengan minuman dan makanan akan membikin tidak ada ruangan bernafas atau ruangan udara dalam perut dan akan membuat sesak napas.

Ada hadist yang menerangkan tentang itu yang mengeluarkan bunyi, “Anak Adam tidak memenuhkan satu lokasi yang tambah buruk dari perutnya. Cukup untuk mereka beberapa suap yang bisa menggunakan badannya. Jika tidak diketemukan jalan lain, karena itu (dia bisa isi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya kembali untuk pernapasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

4. Jauhi Makanan Haram

Jangan sekalipun umat Islam konsumsi makanan yang haram, karena hal itu bisa memunculkan beragam rugi untuk badan. hal itu diterangkan pada surat Al Maidah ayat 3 yang mempunyai makna, “Diharamkan buatmu (makan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selainnya Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang disundul, dan ditangkap binatang buas, terkecuali yang pernah kamu menyembelihnya, dan (diharamkan buatmu) yang disembelih untuk berhala.”

5. Tidak Minum Khamr

Menganai minuman berbentuk khamr telah diterangkan pada salah satunya ayat Al-Quran yakni pada surat Al Maidah ayat 90-91 yang maknanya, “Hai beberapa orang yang memiliki iman, sebenarnya (minum) khamr, taruhan, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang ialah tindakan bengis terhitung tindakan syaithan. Karena itu hindarilah tindakan-tindakan itu supaya kamu mendapatkan peruntungan. Sebenarnya syaithan itu berniat akan memunculkan perseteruan dan kedengkian antara kamu karena (minum) khamr dan taruhan itu, dan merintangi kamu dari ingat Allah dan shalat, karena itu berhenti sajalah kamu (dari kerjakan tugas itu).”

6. Puasa

Puasa tidak perlu disangsikan kembali dan banyak sekali riset yang menerangkan berkenaan puasa itu. Puasa dalam Islam sangat banyak jenisnya, dimulai dari puasa harus di bulan Ramadan, dan beragam puasa sunnah seperti puasa daud, puasa muharam, puasa senin dan kamis, dan lain-lain.

Diriwayatkan pada hadist Bukhari yang mengeluarkan bunyi, “Berpuasalah kamu agar sehat badanmu.” Hal itu memberikan sebuah makna bila puasa akan memberikan faedah yang bagus dan sehat untuk badan. Puasa jadi sebuah langkah detoks badan untuk keluarkan beragam toksin pada tubuh, tumpukan lemak, dan beragam zat bikin rugi yang lain.

7. Tidak boleh Tidur Telungkup

Kemungkinan ini sedikit diakui, walau sebenarnya tidur telungkup benar-benar dilarang dalm Islam karena sebagai tidurnya setan. Disamping itu, dengan tidur telungkup akan mengusik aliran pernapasan yang hendak beresiko untuk kesehatan. Oleh karena itu, upayakan tidak boleh tidur telungkup.

Dari Ya’isy bin Thokhfah Al Ghifariy, dari bapaknya, beliau berbicara, “Saat itu saya sedang tiduran telungkup di mushola karena bergadang dan itu terjadi di saat sahur. Lantas mendadak ada seorang menggerakkanku dengan kakinya. Dia juga berbicara, ‘Sesungguhnya ini ialah langkah tiduran yang dibenci oleh Allah.’ Selanjutnya saya pandang orang itu, rupanya dia ialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723. Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin menjelaskan jika sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Abu Thohir menjelaskan jika hadits ini shahih).

8. Tidur Miring ke Kanan

Larangan tidur telungkup jelas sudah pada point awalnya, lalu seperti apakah langkah tidur yang betul? Nabi Muhammad SAW benar-benar merekomendasikan untuk tidur dalm status miring ke kanan karena bisa membuat lancar kerja jantung dan hati. Disamping itu, proses metabolisme badan dan detoksifikasi saat tidur semakin lebih lancar saat tidur miring ke segi kanan tubuh.

Seperti sabda dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengeluarkan bunyi, “Bila kamu bertandang ke tempat tidurmu karena itu wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada segi kanan tubuhmu.” (HR Bukhari dan Muslim).

9. Jaga Kebersihan Lingkungan

Dengan jaga kebersihan memang tidak perlu disangsikan kembali jadi poin utama supaya badan selalu sehat dan terbebas dari beragam penyakit. Jika lingkungan benar-benar kotor pasti tinggi resikonya untuk muncul beragam sumber penyakit seperti demam berdarah.

Hal yang mengulas mengenai kebersihan itu sudah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan, “Sebenarnya Allah SWT itu suci yang menyenangi beberapa hal yang suci, Ia Maha Bersih yang menyenangi kebersihan, Ia Maha Mulia yang menyenangi kemuliaan, Ia Maha Cantik yang menyenangi keelokan, karenanya bersihkanlah beberapa tempatmu.” (HR Tirmidzi).

10. Jaga Kebersihan Badan

Dari kebersihan lingkungan, lalu bergerak pada kebersihan dari badan. Nabi Muhammad SAW benar-benar jaga kebersihan badannya. Dan dengan jaga kebersihan badan akan menghindari seorang dari penyakit.

Berdasarkan Hadist kisah Muslim dan Tirmidzi yang menjelaskan, “Waktu untuk menggunting kumis, menggunting kuku, mengambil bulu-bulu ketiak dan cukur bulu-bulu kemaluan sebaiknya tidak melewati 40 hari.”

Dan pada akhirnya, sebagai kaum muslim pasti wajib buat ikuti beragam sunnah dan bimbingan satu diantaranya langkah mempertahankan kesehatan sama sesuai bimbingan Nabi Muhammad SAW itu, supaya tidak mendapatkan rugi di periode mendatang.